Jika anda berkunjung ke Kota Bogor anda akan menemukan bir yang berbeda dari biasanya, minuman ini menawarkan rasa yang menyegarkan dan manfaat yang menyehatkan tubuh. Minuman tersebut bernama Bir Kotjok.
Kesempatan untuk mencicipi minuman khas kota hujan itu. Di sana, terdapat penjual Bir Kotjok tertua di Kota Bogor dan tidak memiliki cabang.
Agus Sugandi (43), salah satu pewaris generasi ketiga minuman tradisional ini mengatakan 'Bir Kotjok' sudah ada sejak tahun 1965.
Resep minuman tersebut didapat Agus dari sang kakek yang kemudian diturunkan ke ayahnya kemudian diteruskan oleh Agus sendiri.
Meski berjualan hanya di lapak kecil sederhana miliknya, Agus tetap bertahan untuk melestarikan minuman khas Kota Bogor tersebut yang nyaris punah. Tak ayal, minuman ini terbilang sudah sulit ditemukan.
"Abah (kakek) saya jualan Bir Kotjok dari tahun 1965 terus diwarisi ke bapak lalu ke saya. Awalnya di depan Kebun Raya Bogor terus pindah ke sini," katanya.
Resep minuman tersebut didapat Agus dari sang kakek yang kemudian diturunkan ke ayahnya kemudian diteruskan oleh Agus sendiri.
Meski berjualan hanya di lapak kecil sederhana miliknya, Agus tetap bertahan untuk melestarikan minuman khas Kota Bogor tersebut yang nyaris punah. Tak ayal, minuman ini terbilang sudah sulit ditemukan.
"Abah (kakek) saya jualan Bir Kotjok dari tahun 1965 terus diwarisi ke bapak lalu ke saya. Awalnya di depan Kebun Raya Bogor terus pindah ke sini," katanya.
Agus menceritakan, minuman ini dulunya untuk perayaan pernikahan etnis Tionghoa karena berada di kawasan pecinan Bogor. Ahirnya, minuman yang racik kakeknya itu dikenal dengan "Bir Kotjok Abah".
Dalam pembuatannya, minuman ini hanya berbahan rempah-rempah seperti jahe merah, kayu manis, cengkeh, gula pasir dan aren yang direbus jadi satu kemudian diambil sarinya hingga berwarna coklat.
Setelah matang, sari-sari dari rempah tadi dimasukkan ke dalam gelas alumunium besar yang dicampur dengan es batu. Bak bartender profesional, Agus mengocoknya hingga berbuih seperti bir.
"Buih yang muncul itulah yang mirip minuman bir. Sepintas memang mirip bir pletok Betawi, bedanya tidak pakai secang dan kapulaga," papar Agus.
Dalam pembuatannya, minuman ini hanya berbahan rempah-rempah seperti jahe merah, kayu manis, cengkeh, gula pasir dan aren yang direbus jadi satu kemudian diambil sarinya hingga berwarna coklat.
Setelah matang, sari-sari dari rempah tadi dimasukkan ke dalam gelas alumunium besar yang dicampur dengan es batu. Bak bartender profesional, Agus mengocoknya hingga berbuih seperti bir.
"Buih yang muncul itulah yang mirip minuman bir. Sepintas memang mirip bir pletok Betawi, bedanya tidak pakai secang dan kapulaga," papar Agus.
Ketika diminum, Bir Kotjok buatan Agus ini terasa sangat segar karena bahannya yang terbuat dari rempah-rempah dan dicampur es batu. Namun, ketika di perut, justru membuat rasa hangat yang nyaman.
Rasa unik itu yang membuat banyak pelancong yang berkunjung ke Kota Bogor penasaran mencicipi Bir Kotjok.
Harga yang dibanderol untuk minuman ini pun sangat terjangkau yakni Rp 5 ribu pergelasnya.
"Paling ramai Sabtu, Minggu dan hari libur tanggal merah. Banyak dari Jakarta, Bandung sengaja datang buat ngeborong. Soalnya di Bogor yang jual hanya di sini, tempat lain tidak ada," kata Agus.
Bagi yang penasaran, minuman ini hanya dijual mulai pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB sore. Selain Bir Kotjok, anda juga dapat menikmati berbagai kuliner khas Bogor yang dijajakan di sepanjang jalan ini.
Rasa unik itu yang membuat banyak pelancong yang berkunjung ke Kota Bogor penasaran mencicipi Bir Kotjok.
Harga yang dibanderol untuk minuman ini pun sangat terjangkau yakni Rp 5 ribu pergelasnya.
"Paling ramai Sabtu, Minggu dan hari libur tanggal merah. Banyak dari Jakarta, Bandung sengaja datang buat ngeborong. Soalnya di Bogor yang jual hanya di sini, tempat lain tidak ada," kata Agus.
Bagi yang penasaran, minuman ini hanya dijual mulai pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB sore. Selain Bir Kotjok, anda juga dapat menikmati berbagai kuliner khas Bogor yang dijajakan di sepanjang jalan ini.